Sabtu, 03 Juni 2017

Mimpi Zidane di Bulan Suci Romadlon

Oleh. Rohmat Sholihin

http://www.goal.com/en/news/722/la-liga/2017/01/06/31218232/zidane-motivated-for-madrid-to-equal-barcelonas-record
            Sebentar lagi gegap gempita dan suara riuh terompet supporter kedua kesebelasan Real Madrid (Madridistas) dengan slogannya: Hala Madrid "Jayalah Madrid" dan supporter Juventus (Jeventini) terkenal dengan slogannya : Vioci Per Noi Magica Juve (Menanglah Untuk Kami Juventus Yang Ajaib) akan saling bersahut-sahutan di partai final Liga Champions yang digelar di Millenium Stadion di kota Cardiff ibukota Wales. Tepatnya sabtu (3/6/17) atau minggu (4/6/2017) dini hari WIB pukul 01.45. Partai final Champions 2016/2017 ini akan bernuansa lain dari yang lain, sangat istimewa seperti hadiah terindah bagi penggemar sepak bola seluruh dunia. Terutama bagi umat Muslim yang tersebar di seluruh penjuru dunia, yakni tontonan menarik untuk pengantar makan sahur. Tentu saja bagi yang gila nonton bola, jika tidak gila nonton bola setidaknya mereka akan ikut terbangun dengan suara teriakan secara reflek, goooool, gooool jika bola berhasil masuk ke gawang kalau tidak masuk paling-paling akan berteriak huuuuu…huuuuu dengan nada kecewa. Ada yang lebih beruntung lagi bagi kaum ibu-ibu tidak usah susah-susah membangunkan suaminya yang biasanya tertidur pulas dan susah dibangunkan bahkan ada lelucon yang kini sedang viral dalam group-group WA, dicopas sana-copas sini secara bergantian tentu saja si pengirim memberikan kisah humor bagi pembaca pesan, bunyinya begini, dan sayapun sudah membacanya berulang-ulang lebih dari 10 kali, sampai lupa, lupa bagaimana harus menertawainya lagi, karena selera humorku sudah sampai pada titik klimaks dan membosankan. Tapi tak apalah saya ingin tetap menuliskannya lagi. Bisikkan ke kuping suami sambil pegang kepalanya dengan lembut: “Pah, apakah papah tak mau punya istri lagi?” di jamin suami akan bangun. Begitu pula untuk bangunin istri, bisikkan ke kuping sebelah kanan dengan penuh kasih sayang: “Mah, ijinin papah  nikah lagi ya.” Di jamin istri langsung bangun. Tentu saja yang akan saya bahas bukanlah copas konyol ini tapi tentang seputar final piala Champions antara Real Madrid vs Juventus.
Ada banyak sisi menarik dari kedua kesebelasan ini. Tentu saja mereka (kedua tim) punya obsesi masing-masing dan muaranya adalah kemenangan sebagai jawara untuk menggondol piala si kuping besar atau tropi Champions. Juventus paceklik gelar Champions tentu pada final kali ini menjadi perebutan yang berdarah-darah dengan kekuatan penuh. Melihat hasil prestasi Juventus dari awal  sangat menjanjikan, dari beberapa hasil pertandingan hanya kebobolan 3 gol, sungguh fantastis, Juventus punya daya pertahanan yang cukup baik dengan didukung kiper gaek yang masih mumpuni, Gianluigi Buffon (39tahun). Juventus ibarat timnas Italia, dengan pria-pria tangguh yang berada didalamnya, Giorgio Chiellini, Leonardo Bonucci, Andrea Berzagli hampir semua pemain-pemain ini tidak hanya berkualitas namun juga mempunyai kekompakan yang solid dalam mengawal lini pertahanan. Belum lagi ada Dani Alves, Alex Sandro sebagai wing back atau full back yang sangat sulit untuk ditaklukan Kareem Benzema dan Cristiano Ronaldo. Sedangkan lini depan Juventus ada Dybala dan Gonzalo Higuain di tengah dengan umpan-umpan matang, ada Mario Mandzukic. Pelatih Juventus Massimiliano Allegri kemungkinan akan menggunakan pola strategi 4-2-3-1 meski dilapangan bisa berubah dengan akselerasi permainan dari pola serangan Real Madrid yang dahsyat.
Zidane sebagai arsitek Real Madrid sepertinya merasa tertantang dan semakin penasaran dengan kutukan, apa itu? Bisakah mempertahankan juara bertaha?. Banyak rumor yang mengatakan bahwa mempertahankan gelar juara itu lebih berat. Namun, Zidane punya obsesi di Real Madrid, dalam wawancaranya oleh Murca pada tahun 2003 ia mengatakan, “saya ingin la decimal (ke-10), undecima (ke-11), dan duodecima (ke-12)” dan Zidane telah mewujudkan dua mimpi tersebut selama berada di Real Madrid, sewaktu menjadi asisten pelatih Carlo Anceloti berhasil meraih La decimal (ke-10) pada tahun 2014, menjadi pelatih penuh ia berhasil merebut undecima (ke-11), artinya masih kurang satu lagi mimpi itu yaitu mimpi duodecima (ke-12). Meski ada halangan berupa kutukan sangat sulit mempertahankan gelar juara bertahan tapi Zidane harus berani melewati jalan sempit dan sulit ini, ia juga punya banyak punggawa-punggawa yang siap bertempur mati-matian menghadapi Juventus di Millenium Stadion. Ada Toni Kroos, Luka Modric, Sergio Ramos, Marcello, Alvaro Moratta, James Rodriguez, Lucas Vasquez, Marco Asensio, dan tentu saja Cristiano Ronaldo, Kareem Benzema. Akan menjadi pertarungan sengit dengan teknik tinggi untuk bisa keluar sebagai pemenang. Untuk bisa meraih mimpi dengan sempurna memang mahal, perlu adanya kerja keras dan kerja sama tim yang solid. Zidane harus punya banyak pilihan, terus bertempur dengan dedikasi tinggi sebagai pembuktian juara sejati atau hanya cukup sebagai pecundang dan hanya dikenang oleh sejarah sebagai tim finalis saja. Gaya strategi bertanding Zidane dengan pola 4-3-3 akan berhasil atau hanya terkapar dengan tusukan musuh, Juventus? Tentu saja belum bisa dijawab hanya masih prediksi.
Sepak bola memang selalu membuat penasaran banyak orang karena menarik, dinamis dan trend. Selalu menampilkan banyak kemungkinan-kemungkinan mengejutkan yang terjadi di tengah lapangan. Terkadang ke-dramatisannya melebihi film yang paling mengecewakan. Itulah bola berbentuk bundar. Sulit mencari sudutnya karena memang tidak punya sudut. Yang jelas kedua kekuatan tim tangguh telah dipersiapkan oleh kedua pelatih yang sama-sama jenius. Akankah Zidane mampu mewujudkan mimpi indah untuk menjadi juara Champions di bulan suci Romadlon ini atau sebaliknya? Sungguh puasa tahun ini sangat beda, sangat spesial bagi umat Muslimin di dunia. Termasuk sang pelatih Zidane sendiri sebagai pemeluk Islam. Meski sepak bola tidak patut untuk mengajak atau memaksa orang lain untuk menganut agama tertentu, sepak bola adalah olahraga bukan agama, tidak ada hubungan. Hanya sahur hari ini bisa-bisa kata-kata imsaaaaaak, imsaaak bercampur dengan suara-suara heboh goooool,  gooool, jika Zidane mampu meraih mimpi kemenangan untuk jadi juara Champions dini hari ini saya ingin menulis “Mimpi Indah  Zidane di Bulan Suci Romadlon” atau bisa sebaliknya. Tapi rasanya “Mimpi Indah  Zidane di Bulan Suci Romadlon” betul-betul terjadi. Tunggu besok aku akan menulliskannya! Gooooooollll….eh bukan imsaaaaaaaaaak…..

Bangilan, 3 Juni 2017

*Penulis anggota komunitas Kali Kening Bangilan.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda