Mimpi Zidane di Bulan Suci Romadlon
Oleh. Rohmat Sholihin
http://www.goal.com/en/news/722/la-liga/2017/01/06/31218232/zidane-motivated-for-madrid-to-equal-barcelonas-record
Sebentar lagi gegap gempita dan suara riuh terompet
supporter kedua kesebelasan Real Madrid (Madridistas) dengan slogannya: Hala Madrid "Jayalah Madrid" dan supporter Juventus (Jeventini) terkenal dengan slogannya
: Vioci Per Noi Magica Juve (Menanglah
Untuk Kami Juventus Yang Ajaib) akan saling bersahut-sahutan di partai final Liga Champions yang
digelar di Millenium Stadion di kota Cardiff ibukota Wales. Tepatnya sabtu
(3/6/17) atau minggu (4/6/2017) dini hari WIB pukul 01.45. Partai final
Champions 2016/2017 ini akan bernuansa lain dari yang lain, sangat istimewa
seperti hadiah terindah bagi penggemar sepak bola seluruh dunia. Terutama bagi
umat Muslim yang tersebar di seluruh penjuru dunia, yakni tontonan menarik
untuk pengantar makan sahur. Tentu saja bagi yang gila nonton bola, jika tidak
gila nonton bola setidaknya mereka akan ikut terbangun dengan suara teriakan
secara reflek, goooool, gooool jika
bola berhasil masuk ke gawang kalau tidak masuk paling-paling akan berteriak huuuuu…huuuuu dengan nada kecewa. Ada
yang lebih beruntung lagi bagi kaum ibu-ibu tidak usah susah-susah membangunkan
suaminya yang biasanya tertidur pulas dan susah dibangunkan bahkan ada lelucon
yang kini sedang viral dalam group-group WA, dicopas sana-copas sini secara
bergantian tentu saja si pengirim memberikan kisah humor bagi pembaca pesan,
bunyinya begini, dan sayapun sudah membacanya berulang-ulang lebih dari 10
kali, sampai lupa, lupa bagaimana harus menertawainya lagi, karena selera
humorku sudah sampai pada titik klimaks dan membosankan. Tapi tak apalah saya
ingin tetap menuliskannya lagi. Bisikkan
ke kuping suami sambil pegang kepalanya dengan lembut: “Pah, apakah papah tak
mau punya istri lagi?” di jamin suami akan bangun. Begitu pula untuk bangunin
istri, bisikkan ke kuping sebelah kanan dengan penuh kasih sayang: “Mah, ijinin
papah nikah lagi ya.” Di jamin istri
langsung bangun. Tentu saja yang akan saya bahas bukanlah copas konyol ini
tapi tentang seputar final piala Champions antara Real Madrid vs Juventus.
Ada banyak sisi
menarik dari kedua kesebelasan ini. Tentu saja mereka (kedua tim) punya obsesi
masing-masing dan muaranya adalah kemenangan sebagai jawara untuk menggondol
piala si kuping besar atau tropi Champions. Juventus paceklik gelar Champions
tentu pada final kali ini menjadi perebutan yang berdarah-darah dengan kekuatan
penuh. Melihat hasil prestasi Juventus dari awal sangat menjanjikan, dari beberapa hasil
pertandingan hanya kebobolan 3 gol, sungguh fantastis, Juventus punya daya
pertahanan yang cukup baik dengan didukung kiper gaek yang masih mumpuni,
Gianluigi Buffon (39tahun). Juventus ibarat timnas Italia, dengan pria-pria
tangguh yang berada didalamnya, Giorgio Chiellini, Leonardo Bonucci, Andrea
Berzagli hampir semua pemain-pemain ini tidak hanya berkualitas namun juga
mempunyai kekompakan yang solid dalam mengawal lini pertahanan. Belum lagi ada
Dani Alves, Alex Sandro sebagai wing back atau full back yang sangat sulit
untuk ditaklukan Kareem Benzema dan Cristiano Ronaldo. Sedangkan lini depan
Juventus ada Dybala dan Gonzalo Higuain di tengah dengan umpan-umpan matang,
ada Mario Mandzukic. Pelatih Juventus Massimiliano Allegri kemungkinan akan
menggunakan pola strategi 4-2-3-1 meski dilapangan bisa berubah dengan
akselerasi permainan dari pola serangan Real Madrid yang dahsyat.
Zidane sebagai
arsitek Real Madrid sepertinya merasa tertantang dan semakin penasaran dengan
kutukan, apa itu? Bisakah mempertahankan juara bertaha?. Banyak rumor yang
mengatakan bahwa mempertahankan gelar juara itu lebih berat. Namun, Zidane
punya obsesi di Real Madrid, dalam wawancaranya oleh Murca pada tahun 2003 ia
mengatakan, “saya ingin la decimal (ke-10), undecima (ke-11), dan duodecima
(ke-12)” dan Zidane telah mewujudkan dua mimpi tersebut selama berada di Real
Madrid, sewaktu menjadi asisten pelatih Carlo Anceloti berhasil meraih La decimal
(ke-10) pada tahun 2014, menjadi pelatih penuh ia berhasil merebut undecima (ke-11),
artinya masih kurang satu lagi mimpi itu yaitu mimpi duodecima (ke-12). Meski ada
halangan berupa kutukan sangat sulit mempertahankan gelar juara bertahan tapi
Zidane harus berani melewati jalan sempit dan sulit ini, ia juga punya banyak
punggawa-punggawa yang siap bertempur mati-matian menghadapi Juventus di
Millenium Stadion. Ada Toni Kroos, Luka Modric, Sergio Ramos, Marcello, Alvaro
Moratta, James Rodriguez, Lucas Vasquez, Marco Asensio, dan tentu saja
Cristiano Ronaldo, Kareem Benzema. Akan menjadi pertarungan sengit dengan
teknik tinggi untuk bisa keluar sebagai pemenang. Untuk bisa meraih mimpi dengan
sempurna memang mahal, perlu adanya kerja keras dan kerja sama tim yang solid. Zidane
harus punya banyak pilihan, terus bertempur dengan dedikasi tinggi sebagai
pembuktian juara sejati atau hanya cukup sebagai pecundang dan hanya dikenang
oleh sejarah sebagai tim finalis saja. Gaya strategi bertanding Zidane dengan
pola 4-3-3 akan berhasil atau hanya terkapar dengan tusukan musuh, Juventus? Tentu
saja belum bisa dijawab hanya masih prediksi.
Sepak bola memang
selalu membuat penasaran banyak orang karena menarik, dinamis dan trend. Selalu
menampilkan banyak kemungkinan-kemungkinan mengejutkan yang terjadi di tengah
lapangan. Terkadang ke-dramatisannya melebihi film yang paling mengecewakan. Itulah
bola berbentuk bundar. Sulit mencari sudutnya karena memang tidak punya sudut. Yang
jelas kedua kekuatan tim tangguh telah dipersiapkan oleh kedua pelatih yang
sama-sama jenius. Akankah Zidane mampu mewujudkan mimpi indah untuk menjadi
juara Champions di bulan suci Romadlon ini atau sebaliknya? Sungguh puasa tahun
ini sangat beda, sangat spesial bagi umat Muslimin di dunia. Termasuk sang
pelatih Zidane sendiri sebagai pemeluk Islam. Meski sepak bola tidak patut
untuk mengajak atau memaksa orang lain untuk menganut agama tertentu, sepak bola
adalah olahraga bukan agama, tidak ada hubungan. Hanya sahur hari ini bisa-bisa
kata-kata imsaaaaaak, imsaaak bercampur dengan suara-suara heboh goooool,
gooool, jika Zidane mampu meraih mimpi kemenangan untuk jadi juara
Champions dini hari ini saya ingin menulis “Mimpi Indah Zidane di Bulan Suci Romadlon” atau bisa
sebaliknya. Tapi rasanya “Mimpi Indah
Zidane di Bulan Suci Romadlon” betul-betul terjadi. Tunggu besok aku
akan menulliskannya! Gooooooollll….eh bukan imsaaaaaaaaaak…..
Bangilan, 3 Juni 2017
*Penulis anggota komunitas
Kali Kening Bangilan.
Label: Essai
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda