Selasa, 30 Mei 2017

Lokakarya Matematika Menyenangkan Dengan Cara Master Matematika Indonesia di MI Nahdlotul Mubtadiin Soto-Bangilan

Oleh. Rohmat Sholihin*

Pembukaan Lokakarya Matematika Menyenangkan Dengan Cara Master Matematika Indonesia di MI Nahdlotul Mubtadiin Soto-Bangilan. Bapak H. Maimun S (Ketua KKMI Kec. Bangilan), Bapak Mulyadi ,S.Pd (Ketua KKGMI Kec. Bangilan), Bapak Saiful Badri, S.Pd.I (Pengawas PAI TK/SD Kec. Bangilan). Foto. Rohmat S.
Matematika saat ini masih menjadi mata pelajaran yang menjemukan dan rumit bagi peserta didik. Di lihat dari hasil Ujian Sekolah bahwa nilai matematika masih menduduki rating terakhir pada tingkat kesulitan sehingga masih banyak peserta didik yang mendapatkan hasil nilai matematika rendah, bisa juga rata-rata 4,00. Dari tragedi ini ada beberapa cara untuk membuat peserta didik lebih semangat dalam mempelajari matematika, peserta didik merasa senang belajar matematika dan peserta didik lebih maju dalam mencoba untuk menyelesaikan soal-soal matematika. Sehingga matematika bukan hal yang menakutkan dan serem lagi. Belajar matematika dengan cara master matematika Indonesia memberikan banyak cara yang lebih sederhana dan mudah. Mulai dasar-dasar ilmu matematika yaitu penjumlahan, perkalian, pembagian, dan pengurangan. Matematika bukanlah ilmu yang rumit dan sulit bagi peserta didik apabila mereka mau diperkenalkan dengan cara yang mudah dan guru yang menyenangkan, ibaratnya belajar matematika adalah belajar melompat, apabila peserta didik tak ada semangat atau motivasi belajar dan mencoba, mereka pasti akan malas untuk melakukan meloncat. Karena dalam benaknya atau jiwanya ada rasa enggan, malas, cuek, dan lebih bahaya lagi tak mau mencoba atau tutup hati dengan yang namanya matematika. Dan ada perkataan yang menjengkelkan dari peserta didik tentang ilmu matematika ini, bahwa “tidak bisa matematika tidak apa-apa, tak kan menjadi pertanyaan di dalam kubur,” jika dipikir-pikir perkataan tadi sangat lucu. Matematika dihubungkan dengan kematian. Apa boleh buat, itu hanya apologi dari kekesalan hati karena betapa sulitnya matematika. Dan peserta didik sudah menyerah terlebih dahulu untuk menghadapinya.
Ini merupakan tantangan dan kendala bagi guru bidang studi matematika atau bagi guru kelas untuk MI/SD yang juga harus mengajar matematika. Guru harus terus punya cara yang paling mudah untuk peserta didik dalam hal matematika dan terus mendorong kepada peserta didik untuk terus belajar. Meski peserta didik menghadapi kesulitan dan sudah menjadi tugas guru yaitu memberikan pengarahan dan cara yang paling mudah dalam menghadapi kesulitan peserta didik terutama dalam bidang studi matematika. Guru harus mengerti dan memahami kondisi kejiwaan peserta didiknya, ada banyak bakat yang terpendam dalam diri peserta didik, dan itu majemuk. Guru harus pandai memberikan ruang ekspresi bagi peserta didiknya untuk mengembangkan skill dan bakat mereka sesuai yang mereka inginkan. Termasuk bakat menghitung dan berlogika dengan cara matematis. Inilah yang menjadi bidikan dan terobosan belajar matematika yang termudah dengan cara Master Matematika Indonesia, intinya menawarkan cara termudah dalam hal matematika bagi peserta didik di sekolah.
Bapak Suwintono, S.Pd.I sedang menyampaikan materi 
Foto. Rohmat S.
            Dalam lokakarya ini materi penjumlahan menyimpan dan menghitung satuan konversi disampaikan oleh pemateri Bapak Suwintono, S.Pd.I, guru Matematika dari MI Nahdlotul Mubtadiin dengan penuh kehangatan, akrab, dan mengasyikkan. Cara mengasyikkan itulah yang sangat disukai oleh anak didik. Anak didik tidak merasa jenuh dan takut dengan cara guru dalam menjelaskan materi ajarnya, khususnya matematika. Cara Master Matematika Indonesia memberikan cara termudah bagi peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal matematika, intinya peserta didik mau mencoba untuk mengerjakan soal-soal matematika dengan rileks dan enjoy.  Berikut materi penjumlahan menyimpan:
Materi Penjumlahan menyimpan.
Materi Satuan Konversi
Kemudian dilanjutkan materi berhitung dengan bermain berteman yang disampaikan oleh pemateri Bapak Rohmat Sholihin, S,Pd, juga tak kalah menarik. Materi berjalan lancar dan menarik bahkan pemateri juga memberikan hadiah sebuah buku 4 Cermin Flora karya Dhoni Firmansyah kepada peserta lokakarya karena telah berhasil menjawab pertanyaan. Berikut materi berhitung dengan bermain berteman :
Bapak Rohmat Sholihin, S.Pd memberikan hadiah kepada peserta pelatihan Bapak M. Rifan , S.Pd yang telah berhasil menjawab pertanyaan. Foto. Rohmat S.
Materi Berhitung dengan bermain berteman

            Berikutnya materi dilanjutkan perkalian yang disampaikan oleh Indrianing Srihayu, S.Pd. juga berjalan dengan penuh histeris dan mengesankan. Ada perkalian lidi berikut materinya,
Ibu Indrianing Srihayu, S.Pd sedang beraksi memberikan materi Perkalian dengan cara sapu lidi. Foto. Rohmat S.
Materi Perkalian Sapu Lidi
Dan materi berikutnya yaitu Akar Kuadrat /Akar Pangkat 2, yang disampaikan oleh Mulyadi, S.Pd. Berikut petikan materinya:
Bapak Mulyadi, S.Pd memberikan materi Akar Kuadrat/Akar Pangkat 2. Foto. Rohmat S.
materi Akar Kuadrat/Akar Pangkat 2

Matematika jika dipelajari dengan cara-cara yang asyik dan menyenangkan akan terasa mudah dan asyik. Matematika haruslah dicoba dan dikerjakan dengan pemecahan-pemecahan yang mengasyikkan agar peserta didik tidak terasa jenuh dan tidak takut dengan matematika. Matematika bukanlah sesuatu hal yang menakutkan akan tetapi sesuatu yang mangasyikkan jika dicoba dengan senang hati meski belum berhasil masih ada banyak cara untuk memecahkannya. Mari kita terus mencoba memecahkan soal-soal matematika dengan senang dan tenang pasti kita akan menemukan jalan. Selamat mencoba dan berdiskusi dengan peserta didik dengan damai dan nyaman.!.
Peserta Lokakarya yang tetap semangat.


Bangilan, 5 Januari 2017.

*Penulis salah satu peserta lokakarya.



Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda