Lokakarya Matematika Menyenangkan Dengan Cara Master Matematika Indonesia di MI Nahdlotul Mubtadiin Soto-Bangilan
Oleh. Rohmat Sholihin*
Pembukaan Lokakarya Matematika Menyenangkan Dengan Cara Master Matematika Indonesia di MI Nahdlotul Mubtadiin Soto-Bangilan. Bapak H. Maimun S (Ketua KKMI Kec. Bangilan), Bapak Mulyadi ,S.Pd (Ketua KKGMI Kec. Bangilan), Bapak Saiful Badri, S.Pd.I (Pengawas PAI TK/SD Kec. Bangilan). Foto. Rohmat S.
Matematika saat
ini masih menjadi mata pelajaran yang menjemukan dan rumit bagi peserta didik.
Di lihat dari hasil Ujian Sekolah bahwa nilai matematika masih menduduki rating
terakhir pada tingkat kesulitan sehingga masih banyak peserta didik yang
mendapatkan hasil nilai matematika rendah, bisa juga rata-rata 4,00. Dari
tragedi ini ada beberapa cara untuk membuat peserta didik lebih semangat dalam
mempelajari matematika, peserta didik merasa senang belajar matematika dan
peserta didik lebih maju dalam mencoba untuk menyelesaikan soal-soal
matematika. Sehingga matematika bukan hal yang menakutkan dan serem lagi.
Belajar matematika dengan cara master matematika Indonesia memberikan banyak
cara yang lebih sederhana dan mudah. Mulai dasar-dasar ilmu matematika yaitu
penjumlahan, perkalian, pembagian, dan pengurangan. Matematika bukanlah ilmu
yang rumit dan sulit bagi peserta didik apabila mereka mau diperkenalkan dengan
cara yang mudah dan guru yang menyenangkan, ibaratnya belajar matematika adalah
belajar melompat, apabila peserta didik tak ada semangat atau motivasi belajar
dan mencoba, mereka pasti akan malas untuk melakukan meloncat. Karena dalam
benaknya atau jiwanya ada rasa enggan, malas, cuek, dan lebih bahaya lagi tak
mau mencoba atau tutup hati dengan yang namanya matematika. Dan ada perkataan
yang menjengkelkan dari peserta didik tentang ilmu matematika ini, bahwa “tidak bisa matematika tidak apa-apa, tak
kan menjadi pertanyaan di dalam kubur,” jika dipikir-pikir perkataan tadi
sangat lucu. Matematika dihubungkan dengan kematian. Apa boleh buat, itu hanya
apologi dari kekesalan hati karena betapa sulitnya matematika. Dan peserta
didik sudah menyerah terlebih dahulu untuk menghadapinya.
Ini merupakan
tantangan dan kendala bagi guru bidang studi matematika atau bagi guru kelas
untuk MI/SD yang juga harus mengajar matematika. Guru harus terus punya cara
yang paling mudah untuk peserta didik dalam hal matematika dan terus mendorong
kepada peserta didik untuk terus belajar. Meski peserta didik menghadapi
kesulitan dan sudah menjadi tugas guru yaitu memberikan pengarahan dan cara
yang paling mudah dalam menghadapi kesulitan peserta didik terutama dalam
bidang studi matematika. Guru harus mengerti dan memahami kondisi kejiwaan
peserta didiknya, ada banyak bakat yang terpendam dalam diri peserta didik, dan
itu majemuk. Guru harus pandai memberikan ruang ekspresi bagi peserta didiknya
untuk mengembangkan skill dan bakat mereka sesuai yang mereka inginkan.
Termasuk bakat menghitung dan berlogika dengan cara matematis. Inilah yang
menjadi bidikan dan terobosan belajar matematika yang termudah dengan cara
Master Matematika Indonesia, intinya menawarkan cara termudah dalam hal
matematika bagi peserta didik di sekolah.
Dalam lokakarya ini materi penjumlahan menyimpan dan menghitung satuan konversi disampaikan oleh pemateri Bapak Suwintono, S.Pd.I, guru
Matematika dari MI Nahdlotul Mubtadiin dengan penuh kehangatan, akrab, dan
mengasyikkan. Cara mengasyikkan itulah yang sangat disukai oleh anak didik.
Anak didik tidak merasa jenuh dan takut dengan cara guru dalam menjelaskan
materi ajarnya, khususnya matematika. Cara Master Matematika Indonesia
memberikan cara termudah bagi peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal
matematika, intinya peserta didik mau mencoba untuk mengerjakan soal-soal
matematika dengan rileks dan enjoy. Berikut materi penjumlahan menyimpan:
Kemudian
dilanjutkan materi berhitung dengan bermain berteman yang disampaikan oleh
pemateri Bapak Rohmat Sholihin, S,Pd, juga tak kalah menarik. Materi berjalan lancar
dan menarik bahkan pemateri juga memberikan hadiah sebuah buku 4 Cermin
Flora karya Dhoni Firmansyah kepada peserta lokakarya karena telah berhasil
menjawab pertanyaan. Berikut materi berhitung dengan bermain berteman :
Bapak Rohmat Sholihin, S.Pd memberikan hadiah kepada peserta pelatihan Bapak M. Rifan , S.Pd yang telah berhasil menjawab pertanyaan. Foto. Rohmat S.
Materi Berhitung dengan bermain berteman
Berikutnya materi dilanjutkan perkalian yang disampaikan
oleh Indrianing Srihayu, S.Pd. juga berjalan dengan penuh histeris dan
mengesankan. Ada perkalian lidi berikut materinya,
Ibu Indrianing Srihayu, S.Pd sedang beraksi memberikan materi Perkalian dengan cara sapu lidi. Foto. Rohmat S.
Materi Perkalian Sapu Lidi
Dan materi berikutnya yaitu Akar
Kuadrat /Akar Pangkat 2, yang disampaikan oleh Mulyadi, S.Pd. Berikut petikan
materinya:
Bapak Mulyadi, S.Pd memberikan materi Akar Kuadrat/Akar Pangkat 2. Foto. Rohmat S.
materi Akar Kuadrat/Akar Pangkat 2
Matematika jika dipelajari
dengan cara-cara yang asyik dan menyenangkan akan terasa mudah dan asyik.
Matematika haruslah dicoba dan dikerjakan dengan pemecahan-pemecahan yang
mengasyikkan agar peserta didik tidak terasa jenuh dan tidak takut dengan
matematika. Matematika bukanlah sesuatu hal yang menakutkan akan tetapi sesuatu
yang mangasyikkan jika dicoba dengan senang hati meski belum berhasil masih ada
banyak cara untuk memecahkannya. Mari kita terus mencoba memecahkan soal-soal
matematika dengan senang dan tenang pasti kita akan menemukan jalan. Selamat
mencoba dan berdiskusi dengan peserta didik dengan damai dan nyaman.!.
Bangilan, 5 Januari 2017.
*Penulis salah satu peserta lokakarya.
Label: Laporan Kegiatan KKGMI
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda