Selasa, 06 Juni 2017

BERKUNJUNG DI KEBUN JAGUNG MILIK BAPAK M.SUTRISNA DESA PULUT-BANGILAN



Peserta didik MI Salafiyah Bangilan kelas 6b melakukan wawancara dengan petani jagung bapak M. Sutrisna di desa Pulut-Bangilan. Foto. Rohmat S.

Oleh. Rohmat Sholihin, S.Pd
            MIS. BIA. Hari cerah, secerah semangat anak-anak kelas 6b yang akan mengadakan kunjungan dan interpiu kepada petani jagung didesa Pulut-Bangilan. Namanya bapak M. Sutrisna. Petani sukses yang berasal dari Pulut-Bangilan yang selalu berhasil dalam mengembangkan lahan pertaniannya, mulai hasil tanaman padi, tanaman kedelai, tanaman kacang hijau, tanaman jagung bahkan sampai tanaman semangka dan melon. Laki-laki separoh baya ini juga salah satu pengajar di MI Salafiyah Bangilan mulai tahun 1987 sampai sekarang. “Dalam melakukan apapun harus kita awali dengan niat yang baik dan tulus serta ikhlas menerima hasil yang akan kita dapatkan, tak boleh ngersulo atau grundel apalagi sampai marah-marah” ucap lulusan pondok pesantren Al Anwar Sarang-Rembang-Jawa Tengah ini diawal membuka wawancara dengan peserta didik MI Salafiyah Bangilan dengan semangat. Dalam wawancara ini peserta didik MI Salafiyah Bangilan kami singkat MIS dan M, Sutrisna kami singkat MS. Berikut ini petikan wawancaranya dengan bapak M. Sutrisna.
MIS                 : Assalamualaikum Pak Tris!
MS                  : Waalaikum salam, mari-mari kesini semua ayo kita cari tempat yang teduh
                        agar bincang-bincang kita bisa enak dan tidak kepanasan.
MIS                 : Baik pak, terima kasih.
MIS                 : Oh iya pak, sudah berusia berapa bulan ini tanaman jagungnya?
MS                  : Iya ini sudah berusia hampir 1,5 bulan.
MIS                 : Sudah pemupukan berapa kali pak? Dan pupuk apa yang dipakai?
MS                  : Pemupukan sudah 3 kali, pada usia 2 minggu, 2 minggu lagi dan ini sudah yang ketiga. Saya menggunakan pupuk dari pabrik NPK dan Urea. Hasilnya bisa anak-anak lihat, bagus apa tidak?
MIS                 : Bagus pak. Apakah pak Tris juga menggunakan pupuk dari kandang misalkan seperti kotoran sapi atau juga dari tumbuh-tumbuhan yang sudah membusuk istilahnya pupuk kompos.
MS                  : Ya harus pakai itu malah pertama kali kita menggunakan pupuk kompos dulu sebelum menanamnya. Baru ketika sudah tumbuh kita bisa menggunakan pupuk kimia seperti NPK dan UREA.
MIS                 : Oh begitu pak, terus ini tanaman jagungnya dipanen kurang berapa hari lagi?
MS                  : Tanaman jagung ini kita panen kurang 2 bulan lagi.
MIS                 : Bagaimana cara mematikan hama seperti ulat pak?
MS                  : Ah itu mudah sekali, cukup pada usia sekitar  3 minggu yang daun-daunnya sudah mulai memanjang baru kita lakukan penyemprotan dengan menggunakan obat kimia khusus membunuh ulat, jamur dan serangga.
MIS                 : Kira-kira ini semua hasil panen berapa ton ya pak?
MS                  : Ya kira-kira sekitar 3 ton.
MIS                 : Ini bibit jagungnya pakai bibit apa pak?
MS                  : Pakai bibit jagung Hibrida BISI.
MIS                 : Terima kasih pak atas wawancaranya yang telah berkenan menjadi nara sumber dalam wawancara ini.
MS                  : Sama-sama.
Wawancara pun selesai pukul setengah sepuluh. Kami sebelum balik pulang ke madrasah
Tercinta kami sempatkan untuk foto-foto dengan Pak Tris. Suasana senang, riang dan
gembira bisa bertemu dan berkunjung dikebun jagung milik pak M. Sutrisna.

Dengan sabar bapak M. Sutrisna selalu menjawab pertanyaan-pertanyaan dari peserta didik MI Salafiyah Bangilan. Foto. Rohmat S.


Bapak M. Sutrisna memberikan tanda tangan pada ruang tugas sebagai nara sumber. Foto. Rohmat S.

Meski hari semakin panas tapi semangat tetap membara untuk berwawancara dengan nara sumber petani jagung bapak M. Sutrisna. Foto. Rohmat S.

Peserta didik MI Salafiyah Bangilan sedang melihat tanaman jagung milik bapak M. Sutrisna. Foto. Rohmat S.

Sebelum balik ke madrasah foto dulu dengan bapak M. Sutrisna. Foto. Rohmat S.

Ini jagung masih ngatek atau sudah berbuah tapi masih sangat muda buahnya. Horeeee! Selesai wawancara langsung balik ke madrasah. Semangat. Foto. Rohmat S.

                        Demikian hasil wawancara peserta didik MI Salafiyah Bangilan dengan bapak
M. Sutrisna petani jagung dari Pulut-Bangilan. Semoga bermanfaat bagi proses pembelajaran
Kami dan menjadi ilmu yang selalu bermanfaat. Amin. Terima kasih.
                                               
                                                                                                Bangilan, 30 September 2014.






Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda