Senin, 27 Maret 2017

USAID: Pelatihan Praktek Yang Baik Pembelajaran MI

Oleh. Rohmat Sholihin, S.Pd*

http://www.peacecorpsconnect.org/companies/returned-peace-corps-volunteers-at-usaid

            Kelompok Kerja Guru Madrasah Ibtidaiyah (KKGMI) Kabupaten Tuban bekerja sama dengan United States Agency International Development (USAID) Prioritas mengadakan pelatihan praktek yang baik pembelajaran pada MI. Rencana pelatihan ini akan di laksanakan selama kurang lebih tiga hari yang dimulai pada tanggal 27 Maret 2017 sampai dengan 29 Maret 2017 di MIN Tuban. Dalam pelatihan ini ada beberapa materi yang menarik yaitu dalam mengelola Madrasah Ibtidaiyah yang berbasis sekolah atau (MBS), Manajemen berbasis sekolah (MBS) dapat diartikan sebagai model pengelolaan yang memberikan otonomi (kewenangan dan tanggungjawab) lebih besar kepada sekolah, memberikan fleksibilitas/ keluwesan- keluwesan kepada sekolah, dan mendorong partisipasi secara langsung warga sekolah (guru, siswa, kepala sekolah, karyawan) dan masyarakat (orangtua siswa, tokoh masyarakat, ilmuwan, pengusaha, dan sebagainya.), untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan nasional serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan otonomi tersebut, sekolah diberikan kewenangan dan tanggungjawab untuk mengambil keputusan-keputusan sesuai dengan kebutuhan, kemampuan dan tuntutan sekolah serta masyarakat atau stakeholder yang ada. (Catatan: MBS tidak dibenarkan menyimpang dari peraturan perundang-undangan yang berlaku).[1] Selama MBS mempunyai tujuan yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan secara keseluruhan dari stakeholder yang terkait, MBS akan bisa berjalan dengan baik.
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=1937878103111460&set=pcb.1937878683111402&type=3&theater
Saatnya Belajar Dengan Menyenangkan
            Situasi pembelajaran di sekolah-sekolah saat ini hampir mengalami situasi yang memprihatinkan. Anak didik hanya menjadi korban transfer keilmuan yang menjemukan, peserta didik hanya diberikan fasilitas pengajaran yang bersifat teori dan menjawab soal-soal dalam keterkaitannya dengan pengembangan teori yang telah diajarkan. Parahnya lagi latihan-latihan soal itu banyak di dapat dari sistem yang ada pada LKS (Lembar Kerja Siswa), yang notabene-nya tak pernah tahu kondisi psikologis peserta didik. Guru menjadi malas mengembangankan sistem pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan tentu saja menyenangkan atau (PAKEM). Guru telah lupa bahwa proses pembelajaran seharusnya berjalan dengan enjoy dan tidak menjemukan, peserta didik telah lelah dengan sistem menjawab soal-soal pada LKS yang menjemukan, kecuali peserta didik hanya akan pandai dalam menjawab beberapa soal namun hatinya menjadi gersang karena sistem pembelajaran tak lagi mencari hakikat nilai-nilai humanis dan konstruktif pada attitude serta cerdas dalam bersosialisasi antar teman. Hari-harinya selalu berkutat dengan soal-soal pada LKS yang tentu saja mengkerdilkan pemikiran dan pengetahuan anak didik. Apalagi dalam LKS itu telah menjadi persyaratan penilaian, dengan adanya tabel kecil diakhir soal yang meyertakan nilai, tanda tangan guru dan tanda tangan orang tua.  Ini akan menjadi keharusan bahwa LKS mempunyai prioritas unsur penilaian. Seharusnya LKS hanya menjadi penunjang ketangkasan peserta didik saja bukan menjadi syarat yang paling dominan dalam menentukan prestasi peserta didik. Peserta didik harus lebih banyak terlibat dalam pembelajaran-pembelajaran yang kritis dan penuh kebahagiaan. Sehingga peserta didik dalam berangkat ke Madrasah atau sekolah penuh dengan semangat dan senyum tanpa harus penuh beban soal-soal LKS.
Sedangkan dalam proses pembelajaran PAKEM, peserta didik harus banyak dituntut untuk membaca buku dengan cara yang tidak membosankan. Dari banyak membaca buku secara terus-menerus akan lebih menambah wawasan. Dan sessi ini masuk dalam bagian pembelajaran PAKEM.
Contoh Kegiatan PAKEM

Aspek PAKEM
Contoh Proses Pembelajaran
Contoh Kegiatan
Aktif
-         Melakukan diskusi
-         Membuat pertanyaan
-         Melakukan simulasi (Bermain peran)
-         Mengukur
-         Melakukan pengamatan

-         Mengamati lingkungan sekitar lingkungan sekitar

-         Membuat teks drama dan memerankannya

Kreatif
-         Mendesain model sendiri
-         Menghasilkan karya yang berbeda
-         Menyelesaikan masalah
-         Membuat pertanyaan
-         Membuat roket mainan
-         Membuat kerajinan tangan
Dan seterusnya.
Efektif
-         Kegiatan pembelajaran ditujukan untuk mencapai tujuan pembelajaran
-         Pemilihan media, strategi, pengelolaan kelas dan sumber sesuai dengan kebutuhan siswa dan tujuan pembelajaran
-         Siswa mempunyai kesempatan untuk menunjukkan pemahaman
-         Menggunakan media untuk membantu pemahaman anak didik. Media bisa berupa gambar atau tulisan.
Menyenangkan
-         Menyelesaikan tugas dalam kelompok
-         Menggunakan permainan untuk pemahaman dan penguatan konsep
-         Melakukan kegiatan bermakna bagi siswa
-         Menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar
-         Membuat laporan
Pengamatan
-         Berkunjung ke Museum, perpustakaan, sawah, sungai dan seterusnya.


Pembuatan atau Optimalisasi Sudut Baca
Lokasi            bisa ditempatkan pada sudut belakang kelas. Alat dan bahan yang diperlukan yaitu rak buku, buku, alas baca, label identitas buku. Buku-buku yang akan disediakan antara lain, buku penunjang mata pelajaran, buku cerita, kamus, ensiklopedia. Dan seterusnya. Pihak yang mengadakan perabot serta mekanisme pengadaan sekolah, bantuan orang tua, dan stake holder. Pemanfaatan dalam pembelajaran dibaca saat istirahat, mengisi waktu luang, menunjang materi pembelajaran. Pengembangan dan pemanfaatan yang berkelanjutan, penambahan jenis buku, tukar buku dengan kelas lain, penambahan dari anak. Ada nilai menarik dari bagian ini bahwa anak didik harus banyak dituntut untuk suka dan banyak membaca buku-buku yang ada. Meski setiap kelas tidak mampu menyediakan banyak buku bacaan sendiri, cara ini bisa dialihkan dengan cara memfungsikan perpustakaan Sekolah atau Madrasah dan petugas perpustakaan (Librarian) cukup menyediakan kartu pinjam buku perpustakaan. Peserta didik bisa meminjam beberapa buku bacaan yang diperlukan untuk dibaca. Cara ini juga bisa menunjang program Gerakan Literasi Sekolah. Jadi anak didik tidak hanya berkutat pada buku-buku pelajaran tapi juga bisa membaca buku-buku bacaan lainnya yang bersifat pengetahuan.
Pengelolaan Siswa
Jenis Pengelaolaan
Jenis Kegiatan
Kelebihan
Kelemahan
klasikal
Pemberian Tugas
-         Pembelajaran bisa menjangkau keseluruhan
-         Tidak dapat melayani kebutuhan seluruh siswa.
-         Mengajarnya bertele-tele
Kelompok
Cooperative Learning
-         Peserta menjadi aktif
-         Menggalang kerja sama
-         Mengembangkan kepemimpinan dan keterampilan berdiskusi
-         Hanya memberi kesempatan siswa yang aktif
-         Memerlukan fasilitas yang beragam
Berpasangan
-         Dialog
-         Drama

-         Mengurangi kejenuhan pada siswa terutama rasa kantuk dan bosan.
-         Menstimulus motivasi belajar sehingga mampu memahami materi
-         Menjadi tempat ngobrol
-         Terjadi debat antar siswa yang berujung dengan pertengkaran.

Individual
-         Ulangan harian
-         Dengan modul
-         Peserta didik belajar sesuai dengan kecepatan berfikir masing-masing.
-         Siswa belajar secara tuntas
-         Membutuhkan banayak waktu
-         Motivasi belajar siswa sulit dipertahankan

 Pajangan Karya Siswa
            Memajangkan hasil karya siswa merupakan langkah yang positif untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan menghargai karya orang lain. Ini juga bagian dari pengembangan pola pendidikan yang progress atau maju. Ditandai dengan mengembangkan rasa menghargai. Jika ini tidak dipupuk sejak dalam proses pendidikan dikhawatirkan, betapa beratnya menghargai karya orang lain. Ada beberapa langkah-langkah dalam memajangkan karya siswa.
1.      Apa yang sebaiknya guru lakukan dengan karya siswa?
-          Mendokumentasikan
-          Memberikan penilaian
-          Mempublikasikan karya siswa dalam bentuk pameran hasil karya siswa
2.      Apa tujuan memajangkan hasil karya siswa?
-          Menghargai hasil karya siswa
-          Menumbuhkan rasa optimis pada siswa
3.      Karya siswa apa saja yang bisa dipajangkan?
-          Puisi
-          Lukisan
-          Teks pidato
-          Cerpen
-          Surat
-          Hasta karya/kerajinan
4.      Apa yang harus diperhatikan dalam memajangkan karya siswa?
-          Tata letak
-          Kerapian
-          Ukuran ruang
-          Ada unsur nilai seni/art
Proses pendidikan merupakan langkah-langkah untuk membentuk perkembangan pola
pikir dan karakter anak. Sehingga sebagai guru atau pendidik harus lebih perhatian terhadap proses pendidikan yang benar-benar menyenangkan dan mendidik sebagaimana anak manusia.

*Penulis salah satu peserta pelatihan




[1] http://ainamulyana.blogspot.com/2015/03/manajemen-berbasis-sekolah-mbs.html

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda